Wednesday, 30 August 2023

Penerimaan Air Berkat [Keru Baki] ❗️ Letengen Lumuten di Kampung Adat Napaulun❗️

Hallo!
Pembaca yang budiman, jumpa kembali bersama kami tentunya masih di Blog Pena Matan.

Kali ini kami akan membahas suatu tradisi atau kebiasaan warisan turun temurun dari leluhur orang Napaulun.

Napaulun sendiri adalah nama dari kampung adat sekaligus nama dari komunitas masyarakat adat yang mendiami wilayah sekitar lereng gunung Ile Ape atau Ile Lewotolok.



Ritual keru baki
Gambar: Penerimaan Air Berkat atau Keru Baki

Masyarakat adat Napaulun sendiri punya berbagai macam tradisi atau kebiasan unik. Bagi orang luar seperti kami, memang sungguh luar biasa adat istiadat di Komunitas Adat ini.

Salah satu kebiasaan yang akan dibahas kali ini adalah Hode Wai Karay atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai Penerimaan Air Berkat.

Unik bukan? 
Air yang digunakan, bukanlah air pada umunya namun mereka menggunakan air kelapa yang masih muda.

Agar lebih jelas, yuk! 
Kita ulas satu persatu.

Ritual adat Hode Wai Karay atau Ambil ari berkat ini diwajibkan untuk seseorang yang:

Pertama; sudah selesai menikah secara adat dan agama;
Kedua: Orang yang selibat seperti (pastor, suster, dan lainnya)
Ketiga: Orang yang pada prinsipnya melakukan sukuran atas kesuksesan atau sejenisnya.

Ritual ini diawali dengan pengumpulan alat dan bahan untuk ritual.
Alat dan bahan yang biasa digunakan adalah pisau, penE (mangkuk dari tanah), Nawing (Alat Penyadap Nira), Tuak, Karay (Kelapa Muda), Keru, Baki.

Jadi, satu hari sebelum kedatangan orang yang hendak diberkati tersebut, wajib hukumnya dalam komunitas adat Napaulun, untuk para pemangku kepentingan di Rumah Adat (Lango Beruin) yang bersangkutan agar bermalam selama satu malam sambil menunggu orang yang datang.

Setelah kedatangan orang tersebut, barulah Tabib (Molan) mulai membacakan syair ritual sambil yang bersangkutan diperciki dengan air kelapa muda yang telah dipotong dan dicampuri dengan Keru dan Baki di dalam PenE. 

Yang menjadi unim adalah syair adat yang dilantunkan mempunyai kekuatan magis dari para leluhur. Sehingga siapapun yang mendengar dan menerima air berkat itu akan mempunyai jiwa yang kuat, rezeki yang berlimpah.

Sekian dulu ya, ulasan dari kami. Jika anda penasaran silahkan simak video berikut.





Tuesday, 29 August 2023

Ekowisata Baru [Lembata] | Viral‼️ Pantai Ekan Tukan [Bungamuda] ✔️ Menjadi Serbuan Pengunjung⁉️

Pesona Wisata di Bungamuda 


Hai.. Guys! 
Jumpa lagi bersama kami di Pena Matan News Pesona Wisata. Kali ini Pena akan mengkisahkan tentang sebuah lokasi wisata di Kabupaten Lembata, tepatnya di Desa Bungamuda.
Ekowisata Ekan Tukan
Gambar: Pantai Ekan Tukan


Penasaran?? Yuk.. Kita Ulasss!

Para pengunjung sekalian, anda sudah pasti banyak ke tempat-tempat wisata terkenal diseluruh penjuru negeri. Tapi anda juga harus tau kalau di Bungamuda juga ada loh!!

Ya..! Ekan Tukan!
Pantai Ekan Tukan
Gambar: Lokasi Pantai Ekan Tukan


Ekan Tukan merupakan salah satu tempat wisata unik dimana yang disajikan adalah hamparan batu alam hitam yang kontras dengan warna air laut

Selain itu, Ekan Tukan juga ada sejarahnya loh. Ekan Tukan  dikisahkan bahwa dahulu nenek moyang orang Bungamuda, selalu menangkap ikan dengan menggunakan perangkap batu.

Batu-batu itu, disusun seperti tembok yang arahnya menghadap ke darat atau gampangnya; batu-batu disusun seperti tembok agar disaat air laut surut ikan-ikan sudah terjebak di dalam susunan batu itu. 
Kalau bahasa lokal disebut Atu.!

Ada juga tambak garam tradisional yang dibuat oleh nenek moyang orang Bungamuda menggunakan air laut dengan wadah dari kulit kerang loh.

Semakin Penasaran?
Yuk Ke Bungamuda....

Desa Bungamuda sendiri berada kira-kira memiliki luas wilayah 1, 335 kilometer persegi yang letaknya berada di Sebelah Timur Ibu Kota Kecamatan yaitu Waipukang.

Sekian dulu cerita pena!

Simak Video berikut untuk menambah infromasi anda yah.

Edittor: CP